Festival Tana Toraja Digabung dengan "Lovely December"
MAKASSAR, KOMPAS.com - Festival Tana Toraja yang dijadwalkan berlangsung 22-24 Agustus 2013 direncanakan digabung dengan program "Lovely December".
"Atas pertimbangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bahwa Festival Tana Toraja waktunya hampir berdekatan dengan Lovely December, maka untuk efisiensi akan digabungkan saja," kata Kepala Disbudpar Sulsel, H Jufri Rahman di Makassar, Sabtu (17/8/2013).
Menurut Jufri, pengunduran Festival Tana Toraja itu justru akan lebih mematangkan agenda yang akan diisi dengan sajian aneka musik dan tari tradisional, termasuk kuliner dan seminar tentang kebudayaan.
Dia mengatakan, sasarn utama Festival Tana Toraja adalah wisatawan mancanegara, sedangkan Lovely December adalah warga Tana Toraja di perantauan, termasuk yang berada di luar negeri untuk kembali ke kampung halamannya merayakan Natal bersama dengan sanak-famili di Tana Toraja.
"Dengan demikian, penyatuan dua agenda tersebut akan lebih meriah dan persiapannya lebih matang," katanya.
Jufri memaparkan, penundaan Festival Tana Toraja tidak akan menyurutkan wisman ke Sulsel. Sementara yang sudah terlanjur menjadwalkan hadir pada pekan ketiga Agustus 2013 di Tana Toraja, tentu tidak perlu kecewa.
Alasannya, karena daerah yang menjadi ikon pariwisata Sulsel itu selalu memiliki agenda tradisi budaya dan sejumlah objek wisata yang menarik dikunjungi.
"Dengan adanya dua kegiatan yang disatukan ini, diharapkan jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara akan lebih banyak dibandingkan pada kegiatan serupa tahun lalu," kata Jufri.
Pastika: Bali Belum Perlukan Perda Investasi
DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Bali saat ini belum memerlukan perda yang secara khusus mengatur tentang investasi karena sudah diatur dalam berbagai perda yang ada.
"Bali sudah punya Perda Desa Pakraman, Perda Pariwisata Budaya, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan juga sedang disusun perda lainnya yang mengatur tata ruang. Jadi, aturan mengenai investasi sebenarnya sudah cukup," katanya di Denpasar, Sabtu (17/8/2013).
Selain itu, Pastika menekankan kepada semua pihak ketika akan menanamkan investasi di Bali agar tidak sampai melunturkan nilai kearifan adat dan budaya setempat. "Kearifan lokal harus dijunjung tinggi sehingga ketika menerima investasi harus melalui seleksi dengan baik," katanya.
Namun, menurut mantan Kapolda Bali itu, janganlah sampai mentah-mentah menolak investasi yang masuk ke Pulau Dewata sebelum dicocokkan dan direnungkan dengan nilai-nilai yang ada. "Kalau tidak cocok dengan adat dan budaya, ya jangan diteruskan. Pada perda-perda yang sudah ada sesungguhnya telah cukup mengatur nilai tersebut," katanya.
Di sisi lain, Mangku Pastika mengatakan akhirnya mencabut Surat Keputusan (SK) Gubernur Bali tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa, Kabupaten Badung.
SK Nomor 2138/02-C/HK/2012 tertanggal 26 Desember 2012 yang ditandatangani Gubernur Bali, dinyatakan tidak berlaku lagi sejak Jumat (16/8/2013) dengan melihat berbagai pertimbangan yang ada.
"Kami menerima saran, pendapat dan juga kajian ilmiah yang dilakukan oleh tim hukum Provinsi Bali sehingga diputuskan SK tersebut tak berlaku lagi," ujarnya.
Sebelumnya, SK tersebut telah menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat Bali. Pemprov Bali sampai mengadakan dialog dengan mengundang tokoh- tokoh masyarakat Bali untuk mendengar masukan atas rencana pemanfaatan Teluk Benoa.
Napak Tilas Proklamasi Menyambut HUT RI
JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Cara yang paling umum adalah dengan menggelar lomba 17-an. Tapi, Museum Joang 45 punya cara berbeda dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara yang diselenggarakan dinamakan Napak Tilas Proklamasi. Selain bertujuan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI, acara ini juga bertujuan untuk mengingat kembali akan sejarah perjuangan bangsa dan untuk menggelorakan kembali nilai-nilai semangat joang guna membangun bangsa Indonesia ke depan.
Napak Tilas Proklamasi ini merupakan sebuah perjalanan menyusuri sejarah tentang proklamasi dengan cara mendatangi tempat-tempat yang berkaitan dengan peristiwa menjelang kemerdekaan hingga detik-detik kemerdekaan tiba. Rangkaian acara Napak Tilas Proklamasi dimulai sejak tanggal 15 Agustus sampai 17 Agustus setiap tahunnya.
Agenda per harinya pun berbeda. Tahun ini, tanggal 15 Agustus 2013 kegiatan yang dilakukan meliputi wilayah Jakarta dan Jawa Barat, yaitu ziarah ke Rengasdengklok. Rute napak tilas dimulai dari Museum Joang 45 kemudian menuju Tugu Proklamasi, lanjut ke Kemayoran, Rengasdengklok, lalu ke Museum Naskah Proklamasi, dan berakhir di Tugu Proklamasi. Acara ini diikuti oleh para sesepuh pejuang dan peserta lainnya.
Pada tanggal 16 Agustus 2013, diadakan acara Napak Tilas Proklamasi. Perjalanannya dimulai dari Museum Joang 45, kemudian ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan berakhir di Monumen Proklamator. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari komunitas, pelajar, pejuang veteran, dan masyarakat umum. Rombongan melakukan perjalanan dengan bentuk barisan seperti pawai. Rute perjalanan sekitar 5 km ditempuh oleh peserta dengan berjalan kaki.
Hari puncaknya, yaitu 17 Agustus, diadakan Upacara peringatan Keme rdekaan di dua tempat yang berbeda. Tempat pertama berada di Tugu Proklamasi yang bekerja sama dengan Generasi Penerus Tentara Pelajar dan tempat kedua berada di Plaza Gedung Joang 45.
Melalui kegiatan Napak Tilas Proklamasi yang dilaksanakan setiap tanggal 15-17 Agustus 2013 diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai kejuangan dan semangat perjuangan, patriotisme, kerja sama, disiplin, persatuan dan kesatuan bagi generasi muda, kata Imron, Kepala Museum Joang 45, Jumat (16/8/2013).
Manis Gurih Apem Laweyan
APEM bukan makanan khas Laweyan. Namun, mencicipi Apem Dudy Laweyan yang manis-manis gurih dengan tekstur kue yang lembut rasanya semua akan setuju-setuju saja jika apem itu kemudian dinobatkan sebagai oleh-oleh khas dari Kampoeng Batik Laweyan, Solo.
Ketika apem dibagi dua akan terlihat rongga-rongga tanda kue mengembang sempurna yang diperoleh dari proses mengolah adonan dan menggorengnya. Ada rasa asam tape yang samar saat kita mengunyah apem. Rasa manis diperoleh dari gula pasir dan rasa gurih dihasilkan dari penggunaan santan kelapa.
Makanan lintas generasi ini kerap ditemui di pasar tradisional di wilayah Kota Solo dan sekitarnya. Kue ini sudah dikecap nenek moyang kita sejak abad ke-8 ketika Ki Ageng Gribig memulai tradisi sebar apem, kini dikenal dengan perayaan Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten. Tradisi serupa juga dirayakan di Kota Solo, yakni Kirab Apem Sewu dan Sebaran Apem Keong Emas di Kabupaten Boyolali. Apem-apem ini terbuat dari bahan utama tepung beras.
Oleh Dudy Setiawan (38), pemilik usaha Apem Dudy Laweyan, tepung beras diganti dengan tepung terigu agar lebih awet. Selain itu juga untuk melestarikan resep warisan keluarga. Ayah Dudy, almarhum Nur Hamid, pernah membuat dan menjual apem pada 1996. Usaha itu hanya bertahan dua tahun karena ibu Dudy, Endang Hamida, kemudian membuka usaha katering. Mereka semula adalah keluarga pembatik. Surutnya batik sejak kehadiran batik printing yang berlangsung hingga awal 2000-an membuat keluarga Dudy banting setir usaha di bidang makanan.
Usaha batik butuh modal tiga kali lipat karena prosesnya lama, kata Dudy, Selasa (30/7/2013).
Kampoeng batik
Dudy yang selepas SMA merantau ke Jakarta kemudian memutuskan kembali ke kampung halaman pada 2006. Pada saat itu, Laweyan telah dicanangkan sebagai kawasan Kampoeng Batik Laweyan dan pamor batik kembali menanjak. Dudy berinisiatif membuat apem dengan mimpi menjadikannya oleh-oleh khas dari Laweyan.
KOMPAS/SRI REJEKI Membalik Apem. Saya ingin menjadikan apem ini sebagai oleh-oleh khas Laweyan sebagaimana serabi Notosuman sudah identik sebagai oleh-oleh khas Solo, kata Dudy.
Forum Kampoeng Batik Laweyan mendukung apem ini sebagai oleh-oleh khas selain ledre untuk kelengkapan kampung wisata. Agar menarik, Dudy menciptakan variasi baru apem. Selain dalam bentuk klasik atau orisinal, ia juga membuat apem yang diberi keju, cokelat, dan kacang mete.
Dalam sehari, kini Dudy mampu menjual 500-1.000 apem. Apem biasa diberi harga Rp 2.000 per buah. Sementara untuk apem yang bertabur bubuk cokelat dihargai Rp 2.500 per buah, keju Rp 3.500 per buah, dan Rp 4.500 per buah untuk apem cokelat, ke ju, atau mete.
Harga apemnya baru saja naik Rp 500 per buah sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak. Seorang ibu yang pagi-pagi sudah berkunjung ke tokonya menganggut-anggut saja mendengar informasi Dudy tentang kenaikan harga apem. Manut, Mas. Pokoknya makan apem, kata sang ibu.
Setelah tujuh tahun merintis usaha, Dudy dengan mantap mengatakan, penghasilannya sekarang jauh lebih besar ketimbang pekerjaannya dulu sebagai pramusaji di sejumlah kafe-kafe ternama Ibu Kota.
Harus pesan
Apem Dudy tahan hingga 2-3 hari sehingga cocok dijadikan buah tangan. Agar awet, apem baru dimasukkan ke dalam dus atau plastik mika setelah dingin. Selain dibeli oleh warga sekitar dan sebagai oleh-oleh, apemnya juga dipesan untuk hidangan arisan, takjil, atau kumpulan lainnya.
Apem juga didistribusikan ke toko kue, warung, pasar tradisional, atau katering. Calon pembeli perlu memesan sehari sebelumnya karena apem tid ak bisa cepat dibuat. Adonan perlu dikembangkan terlebih dahulu agar empuk dan tidak bantat.
Bahan dan pembuatan apem ala Dudy sederhana saja. Tepung terigu, gula pasir, sejumput garam, sedikit tape, dan ragi pengembang dicampur secara manual tanpa campur tangan mesin pengocok (mikser). Adonan lantas didiamkan hingga lima jam agar mengembang. Menjelang subuh, Dudy dan dua pekerjanya akan mulai menggoreng, tepatnya memanaskan apem di wajan kecil yang diolesi minyak secukupnya. Seperti serabi, Dudy juga menggunakan wajan khusus berbentuk cetakan apem yang hanya memuat sebuah apem.
KOMPAS/SRI REJEKI Menuang Adonan. Di bawah wajan diberi tatakan berisi pasir untuk meratakan panas yang sampai ke wajan. Nyala api kompor gas harus diatur agar tidak terlalu besar yang bisa menyebabkan apem cepat gosong atau terlalu kecil sehingga apem kurang mekar.
Di tokonya yang berlokasi di kompleks Langgar Merdeka, Jalan Dr Radjiman 565, Laweyan, Solo, juga dijual penganan oleh-oleh lainnya, seperti peyek, ampyang, emping, marning, grubi, kopi, hingga suvenir berupa kaus. Dudy baru tiga tahun mengontrak tempat itu untuk menjaring pembeli lebih luas. Sebelumnya ia menempati rumah orangtuanya di tengah perkampungan Laweyan. (Sri Rejeki) Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
JKN - Update
Wakatobi, Surga Bawah Laut yang Menakjubkan
KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling indah di dunia? Surga bawah laut tersebut dikenal dengan Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ibu kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut.
Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Kabupaten Wakatobi berada di selatan garis khatulistiwa dan seperti daerah lain di Indonesia.
Wakatobi memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Taman Nasional Wakatobi yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta hektar menyangkut keanekaragaman hayati laut dan kar ang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral.
INDRA SETIAWAN Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Disebutkan, di Taman Nasional Wakatobi terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044 meter.
Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepula uan Wakatobi. Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll dan underwater cave.
Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp yang tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.
Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan diantaranya (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus ), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
DOK INDONESIA.TRAVEL Clown Fish di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Perairan Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah ikan paus sperma ( Physeter macrocephalus).
Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus.
Tidak hanya itu Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.
Keberadaan 25 buah gugusan terumbu karang dan kedalaman yang ideal menjadikan perairan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi tempat yang ideal bagi berbagai jenis biota laut untuk tinggal, menjadikan penghuni laut di sini memiliki nilai estetika dan konservasi yang tinggi.
INDRA SETIAWAN Pulau Tomia di Wakatobi, Sulawesi Ten ggara. Secara spesifik Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dikeliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km serta obyek wisata pantai yang sangat potensial untuk dikelola, tersebar di seluruh wilayah Wakatobi. Jadi bukan tanpa alasan jika kawasan pantai di Wakatobi sangat cocok untuk wisata seperti diving, snorkeling, berenang dan memancing.
Indonesia Kembangkan Pariwisata Syariah
KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menggembangkan salah satu produk baru pariwisata yaitu pariwisata syariah.
Pengembangan pariwisata syariah ini akan diterapkan pada empat jenis komponen usaha pariwisata, yaitu: perhotelan, restoran, biro atau jasa perjalanan wisata, dan spa. Selain keempat jenis usaha pariwisata tersebut, sarana penunjang pariwisata lainnya juga akan diikutsertakan.
Pengembangan pariwisata syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa.
Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Sing apura dan Perancis.
Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan China yang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.
Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerja sama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok. Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Peziarah memasuki kompleks situs makam Sunan Gunung Jati di Jalan Raya Sunan Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/7/2011). Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 di Jakarta Internasional Expo. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah.
Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas.
Aktivitas Wisata di Borobudur Aman
MAGELANG, KOMPAS.com - Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, Bambang Irianto mengatakan aktivitas kepariwisataan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama Lebaran 2013 relatif aman. "Sampai dengan Rabu ini aktivitas wisata di Candi Borobudur aman dan terkendali," katanya di Borobudur, Rabu (14/8/2013).
Bambang mengatakan pengunjung Candi Borobudur berasal dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya para pemudik Lebaran 2013 dan juga wisatawan mancanegara. Jumlah pengunjung Candi Borobudur pada Rabu tercatat 23.490 orang yang terdiri atas wisatawan nusantara 22.507 orang dan wisatawan mancanegara 983 orang. "Hari ini arus lalu lintas di sekitar Taman juga tidak macet," katanya.
Puncak kunjungan wisata Lebaran di candi yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu, menurut Bambang, jatuh pada Minggu (11/8/2013) dengan j umlah 48.502 orang.
Angka itu meningkat cukup signifikan ketimbang puncak Lebaran 2012 yang berjumlah 10.584 orang. Target wisatawan selama musim Lebaran, atau hingga 18 Agustus 2013 berjumlah 261.417 orang. "Kami optimistis bisa mencapai target itu, minat masyarakat untuk berwisata ke Candi Borobudur cukup tinggi," katanya.
Bambang mengatakan pengamanan wisata di Borobudur ditingkatkan pada libur Lebaran 2013 agar pengunjung bisa aman, nyaman, dan lancar berlibur di tempat itu.
Berbagai aktivitas wisata Candi Borobudur, antara lain kunjungan ke candi, tilik deso dengan naik andong, kunjungan ke desa kerajinan, wisata gajah, kuliner, dan pentas kesenian tradisional.
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pemandangan matahari terbit dari balik Gunung Merapi dengan latar depan patung Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/4/2011). Wisatawan yang ingin melihat pemadangan matahari terbit harus ada di candi pukul 04.30. Wisatawan lokal dikenakan biaya Rp 220.000. Tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan nusantara Rp 30.000 (dewasa), Rp 12.500 (anak-anak), sedangkan wisatawan mancanegara Rp 190.000 (dewasa) dan Rp 95.000 (anak-anak).
Kepala Polres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono mengatakan sekitar 196 personel diturunkan untuk pengamanan aktivitas wisata di Candi Borobudur dan sekitarnya. "Kami mewajibkan setiap wisatawan menjalani pemeriksaan oleh petugas sebelum masuk Borobudur. Berbagai barang yang mereka bawa, kami periksa terlebih dahulu untuk menjamin keamanan," katanya.
Penjagaan keamanan, tambah Murbani, juga dilakukan petugas selama 24 jam untuk puncak stupa candi.
Menparekraf: Enjoy Jakarta, Enjoy Pawai Budaya Nusantara
JAKARTA, KOMPAS.com - Pawai Budaya Nusantara yang digelar sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke-68 akan dihelat pada Minggu 18 Agustus 2013.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pengestu mengatakan pawai digelar pada hari Minggu agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Pawai Budaya Nusantara terlaksananya Minggu 18 Agustus dari jam 14.30 sampai 17.00 dan dibuka untuk umum di sekitar areal Monas. Karena ini hari Minggu ya, jadi masyarakat diharapkan bisa Enjoy Jakarta dan Enjoy Pawai Budaya Nusantara," tutur Mari di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Mari menambahkan, kegiatan ini tak hanya diperuntukkan warga Jakarta tetapi juga masyarakat yang tinggal di wilayah sekitaran Jakarta.
Pawai dengan tema "Budaya Pemersatu Bangsa" akan dikuti oleh sekitar 4.000 seniman dari 33 provinsi dan 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun rute yang dilalui adalah mulai dari Silang Monas Timur ke arah Jalan Medan Merdeka Barat, melewati Balai Kota hingga kembali lagi ke Monas.
Pada kesempatan yang sama, Kadisbudpar DKI Jakarta, Arie Budiman mengatakan, nantinya kontingen pawai akan dilepas oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Atraksi budaya memeriahkan Jakarnaval 2012 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (10/6/2012). Karnaval yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta tersebut untuk menyambut HUT ke-485 DKI Jakarta. "Terkait dengan acara yang sangat meriah dan yang sangat besar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut yang juga disele nggarakan atau dikonsentrasikan di Monumen Nasional. Pawai Budaya Nusantara akan dilepas oleh wakil gubernur," tutur Arie.
Pada waktu yang bersamaan, lanjut Arie, juga diselenggarakan Jakarta Monas Carnaval berupa panggung pertunjukan musik tradisional hingga modern, serta pameran oleh komunitas dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Arie mengatakan selama berlangsungnya acara, Pemda juga akan menyediakan fasilitas di sekitar kawasan Monas terkait dengan kebutuhan publik.
"Kami menyediakan mobil toilet ada 10 mobil, kemudian juga 10 mobil ambulans dengan dokter dan tim paramedisnya. Juga tentu mobil pemadam kebakaran. Untuk pengamanan akan melibatkan Polda Metro Jaya dan Satpol PP," katanya.
KOMPAS/LASTI KURNIA Kesenian ondel-ondel, kembang goyang, silat, hingga penganti n sunat ikut meramaikan Kirab Budaya Betawi di Monumen Nasional, Jakarta Minggu (19/6/2011). Kirab budaya yang mengambil rute Monas-Bundaran Hotel Indonesia ini diselenggarakan untuk merayakan HUT ke-484 Kota Jakarta. Sama halnya dengan Mari, Arie pun mengatakan dengan adanya kegiatan ini diharapkan tak hanya masyarakat Jakarta yang bisa menikmati, tetapi juga warga Bodetabek (Bogor Depok Tangerang Bekasi) yang datang berbondong-bondong ke Monumen Nasional.
Pesona di Balik Lorong Tua Laweyan
MENYUSURI jalan-jalan di Kampung Laweyan, Solo, serasa memasuki lorong sejarah. Kita melongok masa keemasan saudagar batik pada awal era 1900-an. Bung Karno pernah singgah ke kampung saudagar yang giat membantu perjuangan negeri ini.
Mari bertandang ke rumah yang dulu dihuni saudagar batik Poesposoemarto yang dibangun tahun 1938. Rumah itu kini menjelma sebagai Roemahkoe Heritage Hotel milik Nina Akbar Tandjung. Jangan lupa mencicipi jangan bening alias sayur bening. Atau menikmati lodoh pindang yang mantap. Dan, yuk dolanan dakon, main congklak dengan sembilan ceruk yang masing-masing berisi sembilan kecik atau biji buah.
Menu dan permainan tradisional itu disajikan selaras dengan atmosfer Jawa yang melingkupi Roemahkoe yang dibuka tahun 2001. Rumah bersejarah itu terletak di Jalan Dr Rajiman, yang membelah kawasan Laweyan. Nina mempertahankan otentisitas bangunan dengan penyesuaian seperlunya di sana-sini tanpa mengurangi nuansa sebagai rumah jawa. Bahkan, sebagian perabotnya masih orisinal.
Salah satu perabot itu adalah amben atau balai-balai dari kayu jati. Dalam rumah pengusaha batik, amben lazim digunakan untuk menggelar kain batik. Nina punya cerita lain yang ia dengar dari cucu Poesposoemarto.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Foto mantan presiden RI pertama Soekarno yang menghiasi Ndalem Tjokrosoemartan di Jalan Dr Radjiman Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2013). Ndalem Tjokrosoemartan menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Kampung Batik Laweyan yang dialihfungsikan menjadi gedung resepsi pernikahan. Dulu kalau mereka ngitung duit, ya di amben itu. Duitnya dijejer-jejer banyak sekali, kata Nina menggambarkan hasil kerja keras saudagar batik.
Cerita Nina tentang Roemahkoe dan rumah-rumah di Laweyan pada umumnya terdengar seperti dongeng kekayaan para saudagar batik. Untuk menyimpan berlian, misalnya, mereka membuat tempat rahasia di bawah ubin di salah satu senthong alias kamar.
Bahkan, masih menurut cerita yang dihimpun Nina dari keluarga saudagar batik Laweyan, mereka menyimpan berlian di dalam kaleng yang kemudian ditutup dengan malam atau lilin untuk membatik. Itu demi alasan keamanan. Kaleng isi berlian itu dimasukkan ke sumur di dalam rumah. Kalau mau mengambil, mereka menggunakan jangkar, tutur Nina.
Ndalem Tjokrosoemartan
Kita beralih ke Ndalem Tjokrosoemartan milik saudagar batik Tjokrosoemarto yang dibangun tahun 1915. Letaknya di sebelah barat Roemahkoe. Ndalem Barat dalam bahasa Jawa berarti rumah. Rumah tersebut kini menjadi Sasana Pawiwahan atau gedung pertemuan. Orang bisa menyewa untuk menghelat acara perkawinan atau perhelatan lain.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Rumah warga di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah, banyak yang difungsikan menjadi toko cinderamata batik. Ndalem Tjokrosoemartan dengan luas tanah sekitar 5.000 meter persegi sudah menjelaskan sendiri tentang tingkat sosial- ekonomi pemiliknya. Tjokrosoemarto adalah salah seorang saudagar Laweyan yang mengekspor produk ke luar negeri pada era awal 1900-an. Bukan hanya batik yang diekspor ke Eropa, melainkan juga hasil bumi dan kerajinan.
Eyang Tjokrosoemarto kalau mengekspor bisa sampai 50 gerbong kereta api. Barang diekspor lewat pelabuhan di Semarang atau Cirebon, kata Purnomo Warasto (39), buyut dari Tjokrosoemarto yang juga merupakan Bendahara Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL).
Akses Tjokrosoemarto sebagai pedagang pribumi untuk bisa mengekspor ketika itu dibuka berkat upaya Haji Samanhoedi, saudaga r Laweyan yang mendirikan Sarekat Dagang Islam.
Dituturkan oleh Purnomo, hasil dari usaha Tjokrosoemarto sebagian disumbangkan bagi perjuangan tokoh-tokoh kemerdekaan republik ini, termasuk Bung Karno, Bung Hatta, dan Jenderal Gatot Subroto. Di Ndalem Tjokrosoemartan kita bisa melihat foto-foto Bung Karno saat berkunjung ke rumah Tjokrosoemarto.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Bangunan cagar budaya yang dialihfungsikan menjadi Roemahkoe Heritage Hotel di Jalan Dr Radjiman Solo, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7). Bantuan untuk perjuangan itu bentuknya berupa perhiasan yang dikumpulkan ke dalam kaleng roti. Bantuan juga dikumpulkan dari para pedagang batik Laweyan lainnya, kata Purnomo.
Simbol kemakmuran
Ndalem Tjokrosoemartan dan Roemahku merupakan jejak masa keemasan batik Laweyan sejak era awal 1900-an hingga 1960-an. Dua rumah itu adalah tipikal rumah saudagar Laweyan. Rumah menggunakan konsep rumah jawa. Ada pembagian ruang berupa pendopo atau ruang depan dan ndalem atau ruang keluarga di bagian tengah.
Di antara pendopo dan ndalem itu ada pringgitan yang biasa digunakan menggelar ringgit atau wayang kulit. Di belakang ndalem terdapat tiga senthong atau kamar, yaitu pada bagian tengen atau kanan, tengah, serta kiwo (kiri). Akan tetapi, ada modifikasi di bagian eksterior dengan mengadopsi gaya art deco. Silang pengaruh itu memunculkan kesan sebagai rumah jawa yang mewah.
Ketika batik sedang booming, pengusaha batik Laweyan penghasilannya besar sekali. Mereka membangun rumah jawa, tapi modelnya dipengaruhi arsitektur Eropa, China, kata Purnomo.
Dari luar terlihat sederhana, tetapi sangat mewah di dalam. Dulu kebanggaan tuan rumah itu tecermin pada bentuk fisik rumah. Lantai rumah Laweyan bahkan se perti karpet Timur Tengah yang permanen, kata Alpha Fabela Priyatmono, dosen Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta yang juga Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.
Romantik dan turistik
Laweyan berubah sejak dicanangkan sebagai Kampoeng Batik Laweyan tahun 2004. Ia kini tampak cantik dan turistik, maksudnya terbuka menerima kunjungan pelancong. Bagi orang tertentu, ia terkesan eksotik dan romantik. Suatu hal yang tak terbayangkan di masa jaya Laweyan yang dulu tertutup.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Pekerja menyelesaikan pembuatan kain batik yang khusus di ekspor ke Malaysia di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2013). Sebelum 2004, rumah juragan batik tertutup semua. Batik tidak dijual di rumah dan hanya diproduksi untuk pesanan, kata Alpha.
Pada era awal 1900-an, di Laweyan terdapat tak kurang dari 200-an pengusaha batik. Sejak akhir 1960-an, denyut industri batik Laweyan menyurut. Dan pada tahun 2004, hanya tersisa 18 pembuat batik. Ada semacam revivalisme setelah Kampoeng Batik Laweyan dibuka, yaitu dengan bangkitnya sekitar 50 usaha batik. Menyusuri Jalan Sidomukti saja bisa ditemukan sekitar 25 gerai batik.
Rumah-rumah pedagang batik Laweyan kini menjadi terbuka: sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya karena rumah di Laweyan dulu tertutup bagi orang yang tak berkepentingan. Kini, tamu bahkan bisa masuk sampai ke senthong-nya. Tentu saja, fungsinya sudah berbeda.
Di Batik Mahkota Laweyan, atau di Batik Putra Laweyan, misalnya, ndalem dan senthong itu digunakan untuk memajang batik. Suasana heritage-nya terasa. Enggak kayak masuk ke toko atau galeri batik, kata Diana (50), warga Jakarta, tentang gerai batik Laweyan.
Di Batik Mahkota Laweyan milik k eluarga Alpha Febela Priyatmono, wisatawan bisa belajar membuat batik tulis dengan bahan pewarna alam. Bukan hanya batik, sejumlah jejak sejarah kini disuguhkan di Laweyan dengan pendekatan turistik.
Sebuah bungker, lubang bawah tanah, misalnya, menjadi daya tarik wisata. Bungker terletak di rumah yang konon merupakan rumah peninggalan abdi dalem Kerajaan Pajang, Hangabehi Kertayuda. Dulunya, konon pula, bungker itu terhubung dengan bungker lainnya di Laweyan. Ada pula makanan berupa ledre intip, sampai apem yang kini dijajakan sebagai kuliner Laweyan. Bisa juga dibawa sebagai oleh-oleh.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Gunanto menjelaskan keberadaan bunker yang ada di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2013). Bunker tersebut pada masa penjajahan sering digunakan oleh para pejuang untuk tempat perlindungan. Namun, masih ada oleh-oleh lain, yaitu semangat para mbok mase, ibu-ibu rumah tangga yang memegang peran penting dalam usaha batik Laweyan. Sejarawan Soedarmono dari Univesrsitas Sebelas Maret (UNS), Solo, dalam tesis pascasarjananya (1987) menyebut para mbok mase sebagai perempuan yang ulet dan ubet, alias rajin tekun, tabah, tangguh, dan cekatan bekerja.
Mereka disebut sebagai orang-orang dengan Rasa percaya diri, hemat, tidak tertarik pada gaya hidup foya-foya, dan tidak gila hormat..., tulis Soedarmono. (Mawar Kusuma & Frans Sartono)
Promosikan Indonesia, KRI Dewaruci ke Australia
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Latih TNI Angkatan Laut jenis Barquentine (kapal Layar tiang tinggi) KRI Dewaruci, Selasa (13/8/2013), berlayar dari Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di Surabaya, untuk melakukan muhibah mengelilingi Benua Australia. Pelayaran tersebut akan berlangsung sekitar 60 hari sejak 13 Agustus sampai 10 Oktober 2013.
Rute pelayaran KRI Dewaruci dimulai dari Surabaya kemudian menuju Kupang lalu memasuki Benua Australia dengan mengunjungi beberapa kota, yaitu: Darwin, Perth, Melbourne, Hobart, Sydney, Auckland (Selandia Baru), Brisbane, Cairns, dan berakhir di Darwin.
Selama singgah di kota-kota di Australia dan Selandia Baru, seluruh personel dan Kadet AAL akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat sekaligus mengadakan promosi pariwisata dan seni-budaya Indonesia.
Kehadiran KRI Dewaruci dengan tradisi mengarungi lautan sejak 60 tahun lalu senantiasa ditunggu kehadirannya karena kapal layar tiang tinggi itu menampilkan atraksi dan parade budaya yang menarik perhatian masyarakat yang disinggahi. Bahkan, di sejumlah negara Eropa, KRI Dewaruci memiliki banyak penggemar setia yang selalu menantikannya saat bersandar.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan bahwa muhibah ini juga bertugas mengenalkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia dengan tagline Wonderful Indonesia. Tujuan promosi pariwisata ini dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Tanah Air.
Kegiatan KRI Dewa Ruci di Benua Australia ini juga dalam rangka menghadiri undangan dari Australian Sail Training Association untuk mengikuti Australian Navy's Fleet Review. Kegiatan internasional yang dihadiri banyak negara itu demi membangun image bahwa TNI Angkatan Laut layak masuk dalam jajaran World Class Navy.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Kadet memasuki KRI Dewaruci untuk memulai perjalanan keliling Asia di Dermaga Madura Koarmatim Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/7/2011). Pelayaran latihan dan Praktek Kartika Jalakrida bagi Kadet Tingkat III angkatan 58 Tahun 2011 tersebut selain melaksanakan praktek pelayaran astronomi dan pelajaran matra laut juga mengemban misi diplomasi guna meningkatkan persahabatan dengan berbagai bangsa dan memberikan tambahan wawasan tentang wilayah Indonesia dan kondisi sosial masyarakat di negara yang disinggahi. Dalam pelayaran Australia dan Selandia Baru, KRI Dewaruci diawaki 82 prajurit ditambah 6 personel pendukung dari intelijen, penerangan, kesehatan, Komando Pasukan Katak, serta tambahan 10 personel pendamping Kadet AAL. Sebanyak 98 orang Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III angkatan ke-60 tersebut sekaligus melaksanakan la tihan dan praktek (lattek) Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) mengelilingi Benua Australia.
Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) dimaksudkan untuk membentuk karakter prajurit matra laut dan mental kejuangan para Kadet AAL sebagai calon perwira TNI Angkatan Laut yang bermoral, disiplin, profesional dan bertanggung jawab.
Kegiatan pengarungan tersebut juga untuk mempraktikkan semua pelajaran yang telah didapatkan sebagai medan juang prajurit matra laut. Para prajurit ini sekaligus juga menjadi duta negara dalam menjalankan peran diploma guna menambah wawasan tentang pergaulan internasional serta kondisi sosial masyarakat dari tempat yang disinggahi.
Satgas Kartika Jala Krida dipimpin Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto, yaitu alumni AAL angkatan ke-41 lulusan tahun 1995 sekaligus pejabat ke-34 yang menduduki jabatan Komandan KRI Dewaruci. Sedangkan Satgas pengasuh Kadet AAL angkatan ke-60 dipimpin oleh Mayor Laut (P) Agus Praptopo yang akan melaksanakan tugasn melakukan pengasuhan, pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan.
KRI Dewaruci dilepas langsung oleh KSAL Laksamana TNI Marsetio berserta sejumlah pejabat TNI AL, diantaranya Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Gubernur AAL Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja, serta para pejabat Mabesal. Selain itu, keluarga anak buah kapal (ABK) KRI Dewaruci juga turut serta melepas keberangkatan para pengarung lautan itu.
Hadir pula Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti, dan Direktur Pencitraan Kemenparekraf Ratna Suranti.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Kadet menampilkan pentas seni sesaat sebelum KRI Dewaruci memulai perjalanan keliling Asia di Dermaga Madura Koarmatim Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/7/2011). Dalam acara pelepasan tersebut dilakukan juga penandatanganan naskah Perjanjian Kesepakatan Bersama (PKB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara TNI AL dengan Kemenparekraf dalam rangka menggalakkan kegiatan promosi pariwisata Indonesia ke mancanegara. Penandatanganan naskah perjanjian dilakukan di atas KRI Dewaruci oleh KSAL Laksamana TNI Marsetio dan Wamenparekraf Sapta Nirwandar.
Merancang Laba dari Trip Para "Backpacker"
JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan-jalan ala backpacker kian digandrungi. Namun, kerap kali calon pelancong kesulitan merencanakan perjalanan mereka, karena tempat yang dituju masih terbilang awam. Peluang inilah yang dilirik sejumlah pebisnis kreatif sehingga lahirlah trip organizer berkonsep backpacker.
Meskipun menggunakan jasa perencana perjalanan, namun tidak meninggalkan konsep awal backpacker, yaitu bertualang mengeksplor suatu wilayah, serta menggunakan biaya relatif murah.
Salah satu yang menjajal usaha ini adalah Alvan Prihandijaya di Jakarta. Pemilik usaha 100%Traveller ini menyebut, sesuai konsep utama backpacker, ia selalu berupaya menekan biaya pada setiap trip yang dirancang.
Menurutnya, ongkos jalan-jalan dapat ditekan dari biaya transportasi dan akomodasi. "Kami menyesuaikannya dengan memilih penginapan di homestay atau hostel (luar negeri), serta menggunakan low cost airlines," tutur pria kelahiran 35 tahun silam ini.
Makanya, Alvan bisa mematok biaya perjalanan relatif murah. Yang termurah ia tawarkan, yakni trip satu hari ke Kepulauan Seribu seharga Rp 100.000. Adapun, yang termahal atau trip spesial diadakan sekali dalam setahun ke Eropa. Biayanya sekitar Rp 15 juta. "Turis asing paling favorit trip ke Indonesia Timur," ujarnya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Becak wisata di Paris. Dalam setiap trip, ia menetapkan kuota peserta berkisar 10 hingga 70 orang. Asal tahu saja, Alvan tertarik merintis trip ala backpacker karena memang sudah hobi jalan-jalan sejak kecil.
Ia pun melihat peluang besar di bisnis pariwisata ini, sehingga memutuskan menyulap hobinya itu menjadi sebuah pekerjaan. Alhasil, sejak 2009 berdirilah 100%Traveller, yang merancang trip berbiaya murah. "Sebenarnya saya lebih suka disebut low budget traveling daripada backpacker," ucapnya.
Selain promosi dari mulut ke mulut, nama 100%Traveller semakin dikenal karena Alvan rajin promosi lewat twitter dan website.
Pemain lain di bisnis trip ala backpacker adalah Suluh Pratitasari asal Yogyakarta. Bagi pemilik Matatours ini, konsep backpacker bukan semata-mata biaya murah, namun lebih menekankan pada aktivitas mengeksplor suatu tempat semaksimal mungkin. Inilah keunggulan konsep trip Matatours.
Perempuan yang akrab disapa Tit a ini selalu mendampingi setiap trip yang diadakan Matatours. Meski begitu, ia membebaskan peserta tur untuk mengeksplorasi tempat wisata. Dengan demikian, setiap peserta punya kesempatan dan waktu yang cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu di suatu tempat wisata.
BARRY KUSUMA Bersepeda di Bromo. Misalnya, pada trip ke Eropa, peserta yang hobi seni bisa berkonsultasi pada Tita mengenai tempat-tempat kesenian yang layak dikunjungi. "Saya hanya berikan pengarahan petunjuk jalan dan transportasi yang perlu diketahui. Selanjutnya, mereka yang menjalani wisata sesuai keinginan mereka, paparnya.
Trip yang diusung Tita terbilang istimewa, karena tidak melupakan konsep awal seorang backpacker. Tak heran, nama Matatours cukup populer, meski baru berdiri sejak 2012. Kini, Tita mengorganisir puluhan perjalanan, baik di dalam negeri, seperti Bali dan Yogyakarta, hingga Bangkok, Nepal, dan Eropa. Tita bilang, Eropa menjadi destinasi favorit.
Jumlah peserta bervariasi, berkisar 8 - 30 orang. Biaya sekali trip beragam, mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 30 juta. Perjalanan berlangsung selama 3 hari untuk wilayah Asia, dan 8 - 12 hari untuk kawasan Eropa.
Paham lokasi
Supaya peserta trip benar-benar bisa menikmati trip, maka seorang trip organizer harus paham betul lokasi yang dituju. Ini untuk menghindari peserta tersesat dan pemborosan waktu.
Makanya, Tita mengklaim, ia hanya merancang trip ke wilayah yang sudah pernah ia jalani. "Jadi, saya bisa berikan pengarahan yang tepat soal transportasi dan arah yang akan dijalani peserta trip," ungkapnya.
AYUB ARDIYONO Di dermaga, sebelum meninggalkan Pulau Ke nawa, di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Seorang trip organizer lainnya, Dimas Agung mengamini hal ini. Menurutnya, tour guide ala backpacker jelas harus menguasai medan wisata yang ditawarkan. "Pemandu harus tahu letak titik-titik wisata.Lebih bagus lagi kalau sudah tau medannya seperti apa," beber pemilik Malang Holidays ini.
Pria yang berdomisili di Malang, Jawa Timur ini menjual paket trip ke Gunung Bromo selama dua hari satu malam. Ia mematok harga paket Rp 450.000 per orang. Saban bulan, ia bisa meraup omzet minimal Rp 18 juta. Bahkan, jika musim liburan, bisa mencapai Rp 68 juta sebulan. Margin saya sekitar 5-20 persen, ujar pria yang memulai bisnis trip backpacker sejak awal 2013 ini.
Sementara Alvan, bisa melakukan dua trip dalam sebulan, baik di dalam atau luar negeri. Omzetnya sekitar Rp 150 juta sebulan. Adapun, penghasilan Tita lebih menggiurkan. Tahun lalu, omzetnya mencapai Rp 1 miliar. Pada semester pertama tahun ini, pendapatan Matatours bahkan sudah mencapai Rp 1 miliar.
Menengok Padepokan Wayang Topeng di Malang
KOMPAS.com Pulau Jawa memang identik dengan kesenian wayang. Bisa dibilang setiap daerah memiliki sajian kesenian wayang tersendiri. Baik yang dimainkan dengan boneka maupun diperankan oleh manusia.
Tak terkecuali Kabupaten Malang, Jawa Timur yang juga memiliki kesenian wayang khas. Wayang Topeng Malang telah ada sejak zaman kerajaan. Menurut Saini, salah seorang seniman wayang topeng Malang, pada masa lalu pertunjukan wayang topeng hanya bisa ditonton oleh orang-orang tertentu saja.
Ia mengatakan kesenian tersebut dinamakan wayang karena ada dalang sebagai pemimpin pertunjukan. Sedangkan penari yang mengenakan topeng mengikuti alur cerita sang dalang dengan diiringi musik.
Saini adalah anggota Sanggar Asmara Bangun yang ada di Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Ia bersama suaminya, Handoyo menjalankan sanggar yang telah ada selama lima generasi dengan mementaskan kesenian topeng wayang.
Sayangnya, saat Kompas.com berkunjung ke sana akhir bulan Juli 2013, sedang tidak berlangsung kegiatan di padepokan sanggar. Terlihat hanya beberapa orang sedang sibuk memahat kayu-kayu dijadikan topeng.
KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Handoyo, Pengrajin Wayang Topeng Malang di Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Ya, topeng yang dijadikan perlengkapan pada saat pementasan memang dibuat sendiri oleh sanggar. Handoyo dan Saini membuat topeng dengan dibantu oleh beberapa orang pekerja. Keterampilan membuat topeng sendiri, Saini mengatakan, suaminya mewarisi keahlian kakeknya, yakni Karimun sebagai pembuat topeng pertama.
Topeng-topeng dibuat dari kayu sengon. T openg tersebut dibuat mewakili berbagai karakter dalam penampilan. Hingga saat ini ada sekitar 76 karakter dari mulanya hanya 6 karakter. Karakter tersebut mewakili karakter baik, buruk, dan karakter lucu. Bentuk dari masing-masing karakter dibedakan dari warna topeng. Misalnya saja karakter baik diberi warna merah dan karakter jahat berwarna hitam.
Saini mengatakan topeng tersebut tak hanya dijadikan perlengkapan pentas tetapi juga cendera mata bagi pengunjung yang datang ke sanggar. Di sanggarnya ada suatu galeri khusus untuk memajang topeng yang telah jadi. Tak jarang pengunjung sanggar merupakan turis mancanegara.
"Kalau orang Eropa sukanya tokoh-tokoh lucu, yang menghibur. Kalau orang Asia seperti Korea sukanya yang cantik-cantik," ujarnya
Menurut Saini, sanggar juga mengadakan kerja sama dengan beberapa penyedia perjalanan wisata atau travel agent untuk menyelenggarakan paket wisata kesenian dengan menonton tarian hingga belaj ar membuat topeng.
KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Topeng Sebagai Perlengkapan Dalam Kesenian Wayang Topeng Malang Sedang Dalam Proses Pengecatan di Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Penampilan wayang topeng di padepokan biasanya digelar 36 hari sekali yaitu pada hari Senin Manis atau Senin Legi penanggalan Jawa. Konon, dipilihnya Senin Legi yakni untuk memperingati adat buka desa pertama kali. Pertunjukan akan digelar sekitar jam 19.00 malam dengan durasi satu sampai dua jam.
Selain itu, setiap hari Minggu, sanggar juga mengadakan kursus tari bagi masyarakat. Kebanyakan pesertanya adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kursus tari diselenggarakan secara gratis.
Saini mengatakan siapa pun bsa mengikuti kursus tari. Tak hanya anak-anak penduduk di desa setempat orang dari luar desa pun bisa ikut.
KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Padepokan Sanggar Asmara Bangun, Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Santap Siang Ditemani Coto dan Bandeng Bakar
KOMPAS.com - Saat ini saya lagi suka sekali makan makanan khas Makassar. Memang akhir-akhir ini lagi sering ke daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan di sepanjang jalan Boulveard ada beberapa resto khas Makassar yang sudah terkenal. Saya mampir di Resto Pelangi.
Resto Pelangi ini menyediakan menu seafood dan menu makanan khas Makassar. Resto ini menempati dua ruko sekaligus. Bagian depan sebagian digunakan untuk memasak dan membakar. Siang itu saya bersama teman makan dengan pilihan menu ikan bandeng bakar, coto makassar dan bakso nyuk-nyang.
Resto Pelangi ini salah satu favorit saudara saya juga lho, katanya bandeng bakarnya enak. Setelah menunggu sekitar 15 menit menu makanan pesanan kami sudah siap di meja, wow... penampilan bandeng bakarnya sangat menggoda. Langsung saya coba.
WWW.REKOMENDASI.ME Coto Makassar Pertama ikan bandeng bakar. Ukuran ikannya pas tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Permukaan luarnya tidak terlalu gosong, tapi kalau dilihat matangnya bisa merata. Dagingnya fresh, enak dan tidak bau amis. Saya cocol dengan sambal yang sudah disediakan, yaitu sambal pedas, sambal dabu-dabu dan mangga muda. Mantab banget deh ikan bandeng bakar ini.
Teman saya mencoba coto makassar. Kebetulan teman saya baru pertama kali mencoba menu coto. Dia memilih isi campur yaitu daging, iso dan babat sapi. Dan memakan dengan buras bukan pakai nasi putih, biar beda katanya. Menurutnya, menu ini enak banget, kuahnya sangat lezat ditambah sambal menjadi rasanya lebih nikmat.
WWW.REKOMENDASI.ME Bakso nyuk-nyang Menu terakhir kami adalah bakso nyuk-nyang. Ini menu yang sudah lama pingin kami coba. Kami pesan seporsi berisi bakso kuah 8 butir, 6 bakso sapi dan 2 butir bakso goreng.
Bakso kuahnya sekilas terlihat sama dengan bakso lain, tapi bakso gorengnya memang beda. Baksonya enak dan kuah juga lumayan enak. Untuk bakso goreng juga enak. (Frans) Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
JKN - Update
Atraksi Makepung Dipadati Ribuan Penonton
NEGARA, KOMPAS.com - Sebanyak 215 pasang kerbau meramaikan adu balap kerbau khas Bali atau "makepung" di Desa Delodbrawah, Kabupaten Jembrana, Minggu (11/8/2013). Dalam lomba memperebutkan Piala Bupati Jembrana itu panitia membagi "sekaa" atau grup menjadi dua, yakni Tim Ijogading Barat dan Tim Ijogading Timur.
Meskipun ada 215 pasang kerbau yang berpacu, "sayo" atau juri hanya menilai 60 pasang untuk menentukan juara umum di antara dua tim tersebut.
Dalam lomba yang dipadati ribuan penonton, termasuk wisatawan mancanegara itu, Tim Ijogading Timur menjadi juara umum setelah menang telak melawan Tim Ijogading Barat.
Usai pertandingan, Bupati Jembrana I Putu Artha menyerahkan hadiah uang tunai Rp 17,5 juta kepada Tim Ijogading Timur, sedangkan Tim Ijogading Barat hanya Rp 12,5 juta. Pasangan kerbau yang menjadi juara kelompok juga mendapatkan had iah dengan nilai bervariasi antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4,5 juta.
Makepung merupakan kesenian atraksi khas Kabupaten Jembrana yang berawal dari kegiatan petani setelah memanen padi. Untuk meluapkan kegembiraan setelah panen, petani mengikat pasangan kerbau pada gerobak kecil yang kemudian dipacu untuk beradu cepat.
Saat ini, selain lomba-lomba kecil antarpemilik kerbau, Pemkab Jembrana telah mengagendakan makepung secara rutin untuk menarik wisatawan.
Candi Muaro Jambi, Wisata Favorit Saat Lebaran
JAMBI, KOMPAS.com - Candi Muaro Jambi yang terletak di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, menjadi destinasi wisata favorit bagi masyarakat setempat, bahkan warga luar daerah, saat menikmati libur Lebaran 1434 Hijriah.
Muhammad Havis alias Ahok (35), salah seorang pemandu wisata di kawasan Candi Muaro Jambi mengatakan bahwa dalam sehari lebih dari 2.000 orang pengunjung datang ke kawasan situs percandian itu.
"Memasuki hari ketiga lebaran ini bahkan semakin ramai. Banyaknya pengunjung hingga memacetkan jalan menuju kawasan percandian," ujarnya di Sengeti, Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (10/8/2013).
Menurut Ahok, maraknya pemberitaan tentang Candi Muaro Jambi diperkirakan menjadi salah satu penyebab semakin terkenalnya situs percandian terluas di Asia Tenggara itu.
Ia menyebutkan bahwa sejak awal 2012 jumlah pengunjung Candi Muaro Jamb i semakin bertambah setiap bulannya. Rata-rata pengunjung mencapai 6.000 orang dan didominasi oleh wisatawan lokal.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Sudah ada respons positif dari masyarakat memilih berkunjung ke Candi Muaro Jambi. Salah satunya tentu dengan peningkatan fasilitas wisata di sini agar pengunjung lebih betah," jelasnya.
Menurut Ida (30), salah seorang pengunjung, dirinya sengaja datang ke Candi Muaro Jambi untuk berlibur bersama keluarga. "Kami tinggal dan bekerja di Palembang, Sumatera Selatan. Namun keluarga ada di Jambi, sekalian mudik, kami memilih Candi Muaro Jambi untuk berwisata, karena memang di Jambi sangat jarang tempat wisata alam seperti ini. Apalagi di sini tempat dan suasananya sejuk dan bagus, lokasinya juga di tepi sungai," paparnya.
Lokasi candi tidak terlalu jauh dari Kota Jambi, karena hanya berjarak sekitar 30 kilometer atau sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Lokasinya yan g berada tepat di jalur Sungai Batanghari bisa menjadi lokasi favorit untuk berwisata sejarah maupun alam.
Dengan luas kurang lebih mencapai 12 kilometer persegi, di areal dijumpai sedikitnya 82 situs candi dari berbagai ukuran. Semua candi kini terawat dengan rapi di bawah pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi.
Situs ini membentang dari barat ke timur sepanjang 7,5 kilometer dari tepian sungai Batanghari. Dulunya tempat ini belum banyak dikenal orang kecuali penduduk setempat. Baru sekitar tahun 1820 secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah kedatangan SC Crooke, seorang perwira Inggris, ketika dalam tugasnya mengunjungi daerah pedalaman Batanghari.
Kemudian dilanjutkan seorang sarjana Belanda, bernama FM Schnitger dalam ekspedisi kepurbakalaan di Wilayah Sumatera antara 1935-1936. Sejak saat itu, situs ini mulai terkenal.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengunjung melihat Candi Tinggi di Kompleks Situs Candi Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (10/11/2012). Kompleks situs ini luasnya sekitar 17,5 kilometer persegi dan diperkirakan ada sekitar 110 buah candi. Situs Muarao Jambi yang diperkirakan dibangun sejak abad ke-4 hingga ke-11 Masehi ini menjadi tempat pengembangan ajaran Buddha pada masa Melayu Kuno. Berawal dari itulah, maka sejak tahun 1976 hingga kini situs ini mulai secara serius dilakukan penelitian dan preservasi arkeologi.
Di dalam situs tidak hanya terdapat beberapa buah candi, tetapi juga menyimpan berbagai artefak kuno,seperti arca, keramik, manik-manik, mata uang kuno serta berbagai jenis peninggalan lainnya.
Selain itu, terdapat delapan kompleks percandian, kolam kuno bagi penduduk setempat disebut kolam Tanggorajo serta diperkirakan lebih dari 60 buah menapo atau gundukan tanah reruntuhan s isa bangunan kuno. Dijumpai juga sedikitnya enam kanal atau parit-parit kuno buatan manusia masa lalu, diberi nama Parit Sekapung, Johor dan Melayu.
Dalam kawasan candi ini diduga masih banyak candi atau benda lainnya yang belum terkelola, akibat keterbatasan tenaga dan kondisi geografis kawasan itu sebagian hutan belukar, sehingga sulit untuk dikerjakan.
Wali Kota Palembang Ajak Investor Kelola Pulau Kemaro
PALEMBANG, KOMPAS.com - Wali Kota Palembang Romi Herton mulai menawarkan pengembangan dan pengelolaan obyek wisata tengah Sungai Musi di Pulau Kemaro kepada investor.
"Kami telah mengajak investor untuk melihat langsung obyek wisata Pulau Kemaro dan mereka tertarik sehingga dalam waktu dekat akan segera dilakukan pengembangan kawasan wisata religi itu," katanya, di Palembang, Sabtu (10/8/2013).
Menurut Romi, Pulau Kemaro akan dibangun resort di mana akan ada hotel dilengkapi dengan fasilitas olahraga air, sepert jet ski. Fasilitas pendukung lainnya juga akan dibangun di area yang setiap Cap Go Meh dipadati ribuan warga Tionghoa dari berbagai pelosok negeri bahkan datang dari mancanegara.
Pembangunan berbagai fasilitas obyek wisata oleh pihak swasta tersebut dipastikan akan lebih bagus dan menarik. Dengan demikian wisatawan yang datang akan lebi h banyak berkunjung ke obyek wisata yang terdapat kelenteng tertua di Sumatera Selatan itu.
Romi menjelaskan, investor yang akan menanamkan modalnya di kawasan tersebut telah memastikan segera merealisasikan pembangunan. Pihak Pemkot akan segera melakukan persiapan untuk mendukung realisasi pengembangan obyek wisata andalan kota pempek itu.
Pulau Kemaro sampai kini menjadi obyek wisata religi warga Tionghoa. Di pulau yang berada di tengah Sungai Musi bagian hilir itu juga berdiri kokoh pagoda delapan lantai sebagai salah daya tarik wisatawan berkunjung ke sana.
Libur Lebaran di Ancol? Ini Harga Tiketnya
JAKARTA, KOMPAS.com - Selama libur Lebaran, pihak Taman Impian Jaya Ancol telah menambah jumlah tiket, jalur antrian, dan petugas untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung selama libur Lebaran 2013, yaitu di 5 Agustus sampai 18 Agustus.
Menurut Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol Ari Kurniawan di Jakarta, Jumat (9/8/2013), tiket masuk tarifnya adalah Rp17.500 yaitu meningkat Rp2.500 dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp15.000.
Selanjutnya, dia memaparkan tarif-tarif ke beberapa tempat wisata di kawasan Ancol. Antara lain harga tiket masuk ke Dunia Fantasi Rp150.000 hingga Rp250.000 per orang, Atlantis Rp110.000. Sementara Ocean Dream Samudra harga tiket Rp110.000.
"Untuk Dufan ada dua program tiket. Setiap harinya, 150 ribu pengunjung pertama dapat membeli tiket ke Dufan dengan harga Rp150 ribu. Untuk pengunjun g yang hanya mau ke Dufan saja disarankan untuk datang lebih pagi," tuturnya.
Sedangkan pengunjung sisanya harus bayar Rp250.000. Tetapi, lanjut Ari, mereka mendapatkan keuntungan karena bisa masuk ke tempat lain selain Dufan, yaitu Atlantis dan Ocean Dream Samudra.
"Itu istilahnya one day tour," kata Ari menambahkan.
Selama libur Lebaran, pihaknya telah menyiapkan beberapa wahana dan hiburan baru. Seperti di Dufan, ada wahana "Ice Age". Sedangkan di Atlantis ada wahana baru berupa "Crazy Slide".
"Dan, pemutaran film 4D "SpongeBob Squarepants" di Ocean Dream Samudra," jelas Ari.
"Hammock" Hotel dengan Pemandangan Terbaik di Dunia
KOMPAS.com - Tidur-tiduran di hammock atau tempat tidur gantung yang terbuat dari tali atau kain dengan tambahan semilir angin di ruangan terbuka adalah cara bersantai yang sempurna.
Tambahan lagi, jika hammock digantung di pohon yang berada di tepian pantai. Lalu tidur-tiduran sambil menikmati hembusan angin segar, desir ombak, dan birunya laut. Nikmat!
Beberapa hotel mewah di dunia menyediakan hammock untuk para tamu. Biasanya hammock digantung di titik-titik dengan pemandangan terbaik. Berikut beberapa hammock hotel dengan pemandangan terbaik di dunia versi Conde Nast Traveler, salah satunya berada di Indonesia.
Dok. Taj Exotica Resort and Spa Maldives Tempat tidur gantung atau hammock di Taj Exotica Resort and Spa, Maladewa Taj Exotica Resort & Spa, Maladewa. Salah satu momen terindah di dunia ini adalah ketika menyaksikan matahari terbenam yang cantik. Resor ini menawarkan tamu untuk menikmati keindahan matahari terbenam sambil berbaring santai di atas hammock.
One & Only Palmilla, Los Cabos, Meksiko. Anda harus berjalan ke salah satu titik pantai yang privat milik resor ini untuk menemukan tempat berjemur ini. Perjalanan Anda tak akan sia-sia. Setelah berjalan kaki, Anda akan terbuai di atas hammock dan deburan ombak laut yang biru yang berasal dari Laut Cortez.
Amanwana, Pulau Moyo, Indonesia. Tempat tidur digantung persis di tepian pantai untuk menikmati birunya laut Indonesia. Sementara di sekeliling pantai adalah pepohonan rindang dan kesunyian pulau yang tak tertandingi.
Ada Jasa Bongkar Koper di Hotel
KOMPAS.com - Sudah susah-susah mengemas barang-barang dan dimasukan ke dalam tas untuk berlibur, sesampainya di hotel tujuan, tas itu harus dibongkar lagi. Kebanyakan orang tidak menyukai sesi membongkar tas.
Tetapi, urusan unpacking atau membongkar tas, mau tak mau. Jika tidak, baju-baju Anda bisa mudah lecek. Urusan bongkar tas dipandang menyebalkan karena dianggap menunda waktu untuk cepat-cepat menikmati liburan.
Akhirnya, banyak tamu hotel yang memilih untuk membiarkan baju di dalam tas. Lemari yang tersedia di dalam kamar hotel pun jadi seakan tak berguna. Namun, hal ini mungkin akan berubah.
Bagaimana jika ada seorang petugas hotel yang membongkar atau mengemas kembali tas Anda? Walaupun terdengar asing, tetapi beberapa hotel mewah telah menyediakan jasa ini. Apakah pelancong mewah benar-benar membiarkan orang asing membongkar tas dan mengemas barang-barang ke dalam tas mereka?
"Tidak semuanya. Tetapi pelancong yang memang menggunakan jasa ini, mereka menyukainya," kata Alexander Mattinson, kepala pelayan di hotel St. Regis Deer Valley yang berada di Utah, Amerika Serikat, kepada majalah Park City Magazine.
"Kami menggunakan banyak kertas tisu. Kami selalu menempatkan barang yang berat di bagian bawah tas. Jangan biarkan baju berwarna saling bersentuhan dan setiap kancing dibungkus tisu sehingga benda-benda lain tak tersangkut di kancing. Perlengkapan mandi masuk di akhir, sehingga bisa selalu tersedia jika tamu membutuhkannya, lanjut Mattinson.
Setiap kancing dibungkus tisu? Terkesan berlebihan, tetapi bisa jadi ini menjadi hal baru bagi hotel-hotel di dunia untuk semakin menyenangkan pelanggannya. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda akan membiarkan staf hotel melipat pakaian dalam Anda atau Anda lebih suka untuk berkemas sendiri?
Pasar Taman Puring, Surganya Sepatu Murah
KOMPAS.com Jakarta memang patut menyandang gelar sebagai destinasi wisata belanja. Pasalnya, Jakarta memiliki tempat belanja dari harga ningrat sampai merakyat.
Salah satunya adalah Pasar Taman Puring. Pasar ini terkenal dengan beragam sepatu yang ditawarkan. Anda bisa menemukan sepatu-sepatu berkualitas dengan harga yang terjangkau dan bisa ditawar.
Terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Pasar Taman Puring menjadi incaran semua kalangan. Tua, muda, laki-laki, maupun perempuan, semua berbelanja di sini. Tentu, kebanyakan dari mereka mencari sepatu.
Sepatu yang dijual di Pasar Taman Puring memiliki jenis yang beragam. Mulai dari sepatu sekolah, sepatu olahraga, sepatu untuk bekerja, sepatu boots, sepatu kets, sepatu trekking, sampai sepatu hiking. Bahkan ada juga sepatu wanita seperti flat shoes, wedges, dan high heels.
KOMPAS.com/Tri Wahyuni Pasar Taman Puring, Jakarta. Pilihannya sangat beragam. Begitu juga dengan kualitasnya. Ada sepatu dengan kualitas original sampai sepatu buatan lokal. Model dan warnanya juga sangat menarik mata. Mulai dari model klasik sampai keluaran terbaru pun ada.
Banyaknya sepatu dengan beragam model dan warna sering membuat pelanggan kewalahan. Misalnya saja Eva. Ia khusus datang dari Bogor ke Pasar Taman Puring, hanya untuk membeli sepatu sekolah untuk anaknya.
Dari jam sebelas siang sampai jam dua siang, anaknya masih sibuk memilih sepatu di sana-sini. Sementara Eva hanya duduk akibat kelelahan. Eva dan anaknya mengaku sering mengunjungi pasar ini karena harga murah dan barangnya awet.
Untuk kisaran harga, sepatu di Pasar Taman Puring memang tergolong murah. Anda bisa mendapatkan sepatu mulai dari h arga Rp 50.000 sampai ratusan ribu rupiah, tergantung kualitas barang yang diinginkan. Jika Anda ingin berbelanja dalam skala besar, Anda bisa mendapatkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli satuan.
Pembeli di Pasar Taman Puring tidak hanya membeli untuk kepentingan pribadi. Banyak juga pengunjung yang membeli dengan jumlah yang besar untuk dijual lagi. Salah satunya adalah Ridwan. Pria asal Sulawesi ini membeli banyak sepatu dan baju untuk di jual lagi.
Saya beli sepatu satu lusin, baju dua lusin. Di sini enak bisa dapat harga murah, kata Ridwan.
Harga yang murah mengakibatkan pasar ini selalu dipadati pengunjung, apalagi ketika akhir pekan tiba. Ratusan manusia memenuhi gang-gang pertokoan yang sempit. Jika pasar ini sedang penuh, berjalan pun akan sulit. Maklum, ukuran pasar dengan jumlah kios sebanyak 710 buah ini memang tidak terlalu besar.
KOMPAS.com/Tri Wahyuni Pasar Taman Puring, Jakarta. Walaupun pasar sangat padat ketika ramai pengunjung, Anda tidak perlu khawatir dengan urusan keamanan pasar. Menurut Kepala Keamanan Pasar Taman Puring, M. Zein, selama ini tidak ada pengaduan tentang tidakan kriminalitas yang terjadi di pasar.
Sampai hari ini keamanan, baik di dalam maupun di lingkungan, aman. Tidak ada keluhan dari pedagang dan konsumen," kata Zein.
Terjaminnya keamanan di pasar ini juga didukung oleh adanya kantor polisi tepat di sebelah pasar. Pasar Taman Puring merupakan bangunan yang memiliki dua lantai. Di lantai satu, terdapat 626 kios, sementara di lantau dua terdapat 84 kios. Fasilitas di sini cukup lengkap. Ada toilet umum, mushola, tempat parkir, dan tempat makan.
Tidak hanya sepatu
Walaupun terkenal sebagai pasar sepatu namun barang yang dijual di Pasar Taman Puring cuk up beragam. Dari barang baru sampai barang bekas pun berani dijajakan. Selain sepatu ada pula sandal, baju, dan celana.
Untuk baju, ada kaos, kemeja, sampai jaket. Pasar Taman Puring juga menjual aksesoris seperti topi, gelang, kalung, cincin, tas, ikat pinggang, dompet, serta jam tangan. Peralatan eletronik juga ada. Beberapa kios juga menjual peralatan olahraga.
Di lantai dua, Anda juga bisa menemukan penjual kaset, CD, bahkan piringan hitam. Kebanyakan yang dijual adalah karya musisi lama. Namun, Anda juga bisa menemukan yang musik-musik terbaru di sini.
Lokasi strategis
Pasar Taman Puring memiliki lokasi yang strategis. Hal ini dikarenakan banyak angkutan umum yang melewati pasar tersebut. Dari Terminal Blok M, Anda cukup naik angkutan umum sekali saja untuk mencapai pasar ini.
Namun, lokasinya tepat berada di pinggir jalan. Jadi di saat jumlah pengunjung sedang membludak dan parkiran penuh, kawasan ini sering macet karena bahu jalan dijadikan tempat parkir.
Untuk Anda yang lelah berbelanja, Anda bisa melepas penat dan bersantai di Taman Puring. Lokasinya tepat di sebelah Pasar Taman Puring. Tempatnya yang hijau dan rimbun cocok sekali untuk melepas lelah. Di taman ini juga disediakan bangku untuk pengunjung bersantai.
Bukhari, Kesetiaan pada Si Mak Itam
JARUM jam masih menunjukkan angka 02.45 ketika Bukhari sudah menyelinap di kabin lokomotif uap Mak Itam, pertengahan Maret 2013. Di kakinya, tumpukan batubara mulai diserok ke tungku pembakaran. Tangannya yang lincah memantik api untuk memulai pembakaran.
Dinginnya udara Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, saat itu segera terusir oleh panas bara api dari tungku lokomotif kuno bernomor seri E 1060. Beberapa saat berselang, asap putih mulai keluar dari cerobong lokomotif.
Sementara itu, kabin masinis di lokomotif berumur 50 tahun tersebut segera penuh dengan asap hitam yang menyelip keluar dari celah pintu tungku pembakaran. Si Masinis, Bukhari yang bolak-balik ke kabin masinis, tidak bisa menghindari noda hitam partikel batubara yang menempel di sekujur tubuhnya.
Beginilah kalau jadi masinis kereta uap. Kerjanya berat dan pasti kotor. Untuk memanasi ketel air, perlu waktu minimal 5 jam sebelum kereta dijalankan. Kalau waktu pemanasan kurang, tenaga uap yang dihasilkan juga berkurang, kata Bukhari sambil tersenyum.
Waktu pemanasan ketel uap ini bisa bertambah bila ada banyak pipa pembakaran yang bocor lantaran besi keropos. Itu pun belum tentu bisa menghasilkan tekanan uap yang cukup untuk menggerakkan kereta. Bila tekanan tidak juga mencapai batas minimal, proses pemanasan ketel diakhiri tanpa sempat lokomotif ini beroperasi.
Kerja keras masinis lokomotif uap ini jauh lebih berat dari masinis kereta diesel. Kalau lokomotif diesel, pengendalian kereta banyak dilakukan dengan tombol-tombol. Masinisnya juga tidak menjadi hitam kena asap, ujar Bukhari yang juga aktif mengemudikan lokomotif diesel sejak tahun 1986.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Kereta api wis ata bertenaga batu bara, Mak Itam, dipakai untuk membawa pebalap sepeda menuju ke lokasi start etape 6A Tour de Singkarak 2011 Sawahlunto menuju Istano Basa Pagaruyung, Sumatera Barat, Sabtu (11/6/2011). Panitia sengaja mengajak peserta Tour de Singkarak 2011 menaiki kereta api Mak Itam untuk mempromosikan potensi wisata di kota Sawahlunto. Meskipun harus merelakan waktu istirahat malamnya, dia tetap gembira mempersiapkan satu-satunya sisa lokomotif uap di kota arang itu.
Sukarnya pemanasan ketel air pada lokomotif uap ini yang membuat lokomotif uap di masa lampau digunakan 24 jam. Kalaupun tidak dipakai untuk menarik kereta, harus ada petugas yang menunggui lokomotif agar ketel uap tetap panas, papar Bukhari.
Kini, Bukhari memimpin dua pekerja saja yang memiliki kemampuan menangani Mak Itam. Dengan keterbatasan personel, mereka tidak mungkin menjaga tungku api mengebul sepanjang hari. Selain itu, dibutuhkan sekitar 1 ton batubara untuk sekali perjalana n singkat Mak Itam.
Masinis langka
Setelah era lokomotif uap surut, tidak banyak lagi masinis yang masih mewarisi kemampuan mengoperasikan lokomotif uap. Selain karena menuntut kerja berat, pengoperasian lokomotif uap memiliki risiko tinggi.
Kemampuan Bukhari mengoperasikan dan merawat lokomotif uap didasarkan pada pengamatan dan ketekunannya. Apalagi, dia baru bergabung dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di Solok pada tahun 1983, setelah semua lokomotif uap ditarik dari Sumatera Barat.
Waktu awal Mak Itam mau didatangkan lagi ke Sawahlunto, saya ditawari untuk menjalankannya karena tidak ada orang lain yang mau. Saya terima tawaran itu meskipun saya tidak tahu cara mengoperasikan lokomotif ini. Saya amati saja cara mengoperasikan lokomotif uap ini dari kawan di Ambarawa, kata Bukhari.
Setelah mengetahui celah-celah untuk menjalankan kereta uap, Bukhari pun memberanikan diri untuk menjalankan ke reta ini.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Lokomotif uap Mak Itam menarik gerbong berisi pebalap dan ofisial yang berlaga di Tour de Singkarak 2012 menuju start etape pertama di Sawahlunto di tepian Danau Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (3/6/2012). Menjalankan lokomotif uap, menurut Bukhari, harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena ada beberapa bagian yang rawan. Salah satunya adalah pompa air yang harus terukur agar tidak menyebabkan ketel uap meledak.
Sistem pengereman di lokomotif uap ini juga berbeda dengan lokomotif diesel. Bila masinis terlalu kencang menarik tuas pengereman, setang pengatur laju roda akan bengkok. Di masa lampau, masinis turun pangkat kalau setang ini bengkok, tutur Bukhari.
Pengalaman yang tidak mengenakkan itu pernah dirasakan almarhum Bahar Lelo Sutan, ayahanda Bukhari y ang juga masinis kereta uap di Sawahlunto.
Pangkat Bahar Lelo Sutan pernah diturunkan karena dia menyebabkan setang lokomotif bengkok. Pengalaman ini yang digunakan Bukhari untuk lebih berhati-hati mengoperasikan lokomotif uap.
Selain itu, rangkaian kereta uap juga membutuhkan kerja sama tim. Alasannya, sistem pengereman tidak tersentral di lokomotif, tetapi harus dibantu di kereta atau gerbong yang ditarik.
Harus ada petugas di rangkaian kereta atau gerbong. Bila mendengar suara suling pengereman, petugas harus menarik rem di kabin penumpang atau di gerbong barang agar kereta bisa berhenti, tuturnya.
Benahi kerusakan
Kerusakan Mak Itam juga menjadi tanggung jawab Bukhari yang kini menjabat sebagai pengawas urusan sarana Depo Solok. Dengan segala keterbatasan, terutama karena lokomotif uap ini juga sudah jarang dipakai di seluruh dunia, Bukhari tetap mengakali agar lokomotif tetap bisa beroperasi.
< br /> KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Kereta api wisata bertenaga batubara, Mak Itam, dipakai untuk membawa pebalap sepeda menuju ke lokasi start etape 6A Tour de Singkarak 2011 Sawahlunto menuju Istano Basa Pagaruyung, Sumatera Barat, Sabtu (11/6/2011). Berbagai persoalan dihadapinya bersama Mak Itam, terutama karena lokomotif ini sudah tua. Sekali waktu, lokomotif uap ini mogok di tengah jalan sehingga tidak bisa lagi mendaki rel menuju Stasiun Sawahlunto. Terpaksalah Bukhari menunggu lokomotif diesel yang tengah menarik kereta wisata. Sampai di lokasi, Mak Itam didorong naik sampai ke Sawahlunto.
Di awal tahun 2013, Mak Itam kembali mogok karena ada 12 pipa pembakaran yang bocor lantaran besi-besinya keropos. Untuk masalah yang satu ini, Bukhari terpaksa angkat tangan karena kerusakan hanya bisa diselesaikan dengan mengganti komp onen pipa.
Dia pernah memanaskan lokomotif ini karena ada permintaan menjalankan kereta dari Pemerintah Kota Sawahlunto. Namun, kerja dari dini hari tidak membuahkan hasil karena tekanan uap belum cukup untuk menggerakkan kereta. Jadilah kerja memanaskan lokomotif sejak dini hari menjadi sia-sia. Ini risiko saya, ucap ayah dari empat anak itu. (Agnes Rita Sulistyawaty)
Subscribe to:
Posts (Atom)